Portalio

Tuesday, August 17, 2010

Revolutionart - issue 25



Pastikan anda segera mengunduh majalah ini. GRATIS!!

HUG UNITED

Mencoba posting kembali apa yang telah di posting oleh Augene dalam blog Blackskin miliknya. Walaupun sudah lama, namun rasanya saya ingin memuat kembali informasi ini barangkali masih berguna bagi yang berminat dan terinspirasi.



Kali ini HUG United™ mempersembahkan sebuah proyek baru dalam visinya untuk menyatukan para desainer dari seluruh wilayah USA maupun para desainer diseantero dunia. Proyek baru tersebut bernama USA BY DESIGNERS. Setelah kurun waktu satu tahun dengan proyek EUROPE BY DESIGNERSnya, yang memiliki lebih dari 600 kontribusi yang berasal dari 47 negara dengan 52 para kontributor terpilih, sekarang HUG United™ meluncurkan edisi *bd (*BY DESIGNERS) keduanya!

Dengan mengajak para desainer, ilustrator, fotografer, desain studio, kru atau kolektor, agensi, siswa-siswi, dan juga seniman gambar, semuanya terbuka untuk ikut mengirimkan karya seni mereka yang inovatif, kreatif, menarik, personal dan eksperimental dengan tema: “WHAT DOES USA MEAN TO YOU?” – “APA MAKNA USA BAGIMU?”. Mereka mengharapkan adanya perbedaan dan kebebasan dalam berekspresi.

USA BY DESIGNERS adalah sebuah proyek artistik internasional yang mana dimaksudkan untuk menunjukkan gambaran-gambaran tentang USA baik dari sisi dalam maupun dari sisi luar. Desain sebagai ekspresi visi budaya, visi politik atau yang lebih sederhana dengan perasaan yang tanpa memihak, desain dan kompleksitas perbedaannya adalah sebagai media dan cara baru untuk menceritakan USA.

Informasi lebih lanjut: http://usabydesigners.com/

Email: hello@hug-united.com

Unless otherwise indicated, all materials on these pages are copyrighted. No part of these pages, either text, audio, video or images may be used for any purpose other than personal use, unless explicit authorization by HUG United (tm) and/or the owner. Therefore, reproduction, modification, storage in a retrieval system or retransmission, in any form or by any means, electronic, mechanical, or otherwise, for reasons other than personal use, is strictly prohibited without prior permission.

Friday, August 3, 2007

Deep Confusion

Mereka yang memberiku doktrin, memaksaku mencari kebenaran hidup ini.
Segala santun, tutur kata, dan perilaku manis melekat menyempurnakan langkahku.
Kudengarkan iramanya mengalir, menggetarkan gendang inderaku, terimaku.
Apa alasan aku menolak tak jelas, sanggahku terbebani oleh keterbatasanku.
Keterbatasan yang aneh pada diriku, masih rumit pikirku terombang-ambing.

Mungkin sudah saatnya menggali cacat ini, dan menutupnya bersama pasir mereka.
Atau mereka anggap itu seperti penyakit, musibah yang harus disembuhkan dan kalau sampai dimusnahkan.

Ingin dihargai sosok ini, tak hanya diterima hingga selama ini.
Biarlah aku tumbuh bersama angin sendiri, jangan seka aku seperti ini.
Hidupku akan lebih berarti lagi, tanpa membiarkan keterbatasanku berlari.
Susah payah sendiri aku tunjukkan, tepis kata dengan seruan kelompoknya.

Harapku ini sejajar dengan matanya, dan tetap terbisik oleh angin mereka.
Masih menyala sisa mimpi-mimpiku, terus yakinkan pada mereka.
Kegagalan ini adalah milikku, namun ini belum berakhir bagiku.
Bingung mendalam . . .

Thursday, July 26, 2007

Enviro jatuh dan cinta

Awal dua tangkai bunga membawa bingkisan cetak biru.
Tak usah kau tunjukkan padaku, sendirinya nampak sosok cetak biru itu.
Terima kasih dua sahabatku, kalian membawa suka perasaan gembiraku.
Lama menanti cetak biru tidak mengisi kesendirian ini, kucoba dekati.
Sungguh semakin cepat langkah kakiku, semakin dekati warna birunya.

Aku ini tak bisa diam, menyandang manis di muka birunya, akulah Enviro.
Enviro sudah terbangun, dunia ini adil bagi Enviro yang percaya seperti aku.
Disaat ada cetakan yang hilang, muncul cetakan yang baru.
Dirasa hilang aroma cintaku, terbuai kembali aromaku, kau cetakan biruku.
Ini perasaan biasa bagi insan sepertiku, tapi terasa memerah raut mukaku.

Cetakan biru, kau bermainlah ke tamanku, kupetik bunga-bungaku untukmu.
Meski dua bunga berada, kurasa tak berduri, tetaplah mereka bunga-bungaku.
Kaulah yang akan mewarnai dinding tamanku, kusamnya dengan warna birumu.
Tak hentinya aku mengganggumu, aku rasuki coretanmu dengan indahku.
Rasakan tebar pesonaku, lewati pintu biru di tamanku.
Pintu biru yang hanya ada satu di tamanku, tak pernah terkunci hanya untukmu.

Hari jadiku semakin dekat, harapku dekapan ini tertoreh cetakan biru.
Aku tak bernyali, Enviro macam aku ini, lihat padaku karena diriku ini wanita.
Benarkah adanya bungaku berkata, cetakan biru cuek bebek layaknya kau.
Kutunggu, kunanti warnamu di tamanku, dahaga tamanku tak berwarna.
Seiring menanti kuingin sendiri, bingung jadinya, sempit, penat, ingin bertemu.
Cobalah mengerti . . .

Unforgotten

Kabar pohon lemas saat itu, daun keringnya gugur terbalik.
Ayahnya jatuh sakit juga, tak disangka sulit latar saat itu.
Tersentuh Kuning di dekat pohon, meraba ranting keringnya, sembuhkan luka.
Bantu pohon menjulur dekati sang ayah, tersenyum mengikis duka sembuhkan raga.
Momen itulah Kuning bias bohong, cengkeraman pikiran yang keras dilepas.
. . . teringat Ayahanda tercinta,
. . . terbaring tenang,
. . . senyuman manis,
. . . lautan sejuk di wajah,
. . . dekapan hangat di tangan,
. . . alunan tutur kata yang menari sopan di telinga,
Kuning, sesaat itulah yang dirasa.
Coba Kuning hibur diri, tawanya sedikit berharap hapuskan kesedihan berlarut.